Selasa, 17 April 2012

PROMISE 1


PROMISE I

    Libur musim panas waktu aku SMA kelas 1 aku pergi ke rumah nenek yang berada di Kyushu. Aku pergi meniggalkan semua kepenatanku dirumah. Orangtuaku selalu menuntut agar aku jadi yang no.1 , jika aku berada di nomer 2 pun aku akan dipandang sebelah mata oleh beliau dan saudara saudaraku. Tiap harinya hanya diisi dengan les les yang aku pun sebenarnya sudah muak melihat buku bertumpuk. Tapi, tahunini di liburan musim panas ini aku berkesempatan refreshing dirumah nenek. Nenek bilang jam 11:00 am akan menjemputku di stasiun karatsu, tapi sudah setengah jam menunggu nenek tak kunjung datang aku menghubungi rumah nenek pun taka da jawaban. Tiba-tiba ada seorang wanita tampaknya seumuran denganku menghampiriku.
“ Subaru ueno ya? Syukurlaah aku hanya telat sedikit. Hmm perkenalkan aku Nagisa Fujimori hari ini aku menggantikan nenek menjemputmu. Salam kenal.. ayo lekas nenek telah menunggumu.” Katanya sambil menarik tanganku.
            Aku yang pada saat ituj terkejut hanya bisa memandangi gadis dengan rambut hitam yang menyilaukan itu. Akhirnya aku sampai dirumah nenek, nagisa mencari nenek kedalam rumah, seperrtinya nenek sedang keluar batinku. Saat sedang memperhatikan sekitar tiba tiba ada yang menyerudukku dari samping ternyata segerombolan anak-anak.
GABRUK!!
“ Subaru sudah datang toh . . .” kata nenek.
“ nek, apa apaan ini?! Memangnya disini panti asuhan? Banyak sekali anak anak disini.” Kataku kesal.
“ yang akur ya Subaru, yang besar itu masatoshi anak pamanmu, tiga bersaudara dengan ryoko dan keiko. Dan yang paling kecil ini shinichi. Kau datang kesini sampai kelas 6 SD kan? Tentu yang lainnya ingat. Semua ini sepupumu.” Jelas nenek.
“ apa?!” kataku terkejut.
“ nenek semangkanya didinginkan ya . . .” teriak gadis tadi dari arah dapur.
“ dia siapa nek?” tanyaku penasaran.
“ oh, nagisa . . . dia seumuran dengan mu, setahun yang lalu ia pindah kesebelah. Ibunya sudah meninggal , ayahnya orang sibuk nenek saja hampir tidak pernah melihatnya. Dia tinggal berdua dengan pembantunya,. Dia sering kesini, bantu nenek jaga anak anak dan sering juga membantu anak anak.” Jelas nenek.
            Dirumah sebesar itu hanya berdua saja? Batinku. Aku pikir ia berasal dari keluarga yang hangat, tapi justru sebaliknya. Untuk bertemu dengan orang tua satu satunya saja sudah sulit, apa lagi untuk berkeluh kesah.
“kau sejak masuk SMP sekalipun tak pernah berkunjung kesini . . . kamu boleh sesukamu disini. Tak aka nada yang akan memarahimu. Jadi nikmati saja waktumu.” Kata nenek sambil meninggalkan aku di riang tamu. Aku hanya tersenyum mendengar perkataan nenek.
            Sesaat setelah nenek meninggalkan aku, lagi lagi segerombolan anak itu menerjangku.  Mereka sangat menyebalkan, hanya bisa membuat kegaduhan saja. Belum kelar kegaduhan yang dibuat anak-anak , nagisa membuat ulah. Dia menggeladah task u tanpa seijinku, meski sudah ku marahi tetap saja ia tersenyum, saat itu ku pikir dia sedang mempermainkanku.

“nenek bilang Subaru paling pintar diantara cucu-cucunya yang lain. Nenek bilang dia bangga padamu, hebat ya!” kata nagisa.

Aku yang masih mengira dia sedang mempermainkanku tanpa sadar aku membentaknya.

“ oleh karena itu . . .”

“memang! Kau fikir sekolah itu main main? Aku berbeda dengan orang yang kesekolah sambil main main kau faham!” bentakku.

Sesaat mimic nagisa berubah, tapi tak lama ia tersenyum dan berlari keluar rumah. Saat aku belum menyadari kesalahanku nenek datang dan memukul kepalaku.

PLAK!!

“nenek?”

“ jangan bicara kasar ! anak itu badannya lemah jadi sulit kesekolah. Sekarang dia kelas 2 SMP . Sejak kapan kamu jadi anak yang tega berbicara seperti itu ?!” omel nenek.

Mendengar hal itu aku langsung mengejar negisa. Dalam hati aku merenungi kata kata nenek. Apa aku sudah kasar? Apa aku telah menjadi anak yang tega? Tidak, aku tidak boleh tumbuh menjadi anak yang kasar dan egois seperti ini !.


to be continue . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar