Selasa, 10 April 2012

NEVER SAY GOOD BYE part 1




“Ratiiiih! Ayo bangun!” teriak seseonrang kepadaku, dan tentunya aku langsung tersentak bangun.
“aku kira kau sedang belajar, tak tahunya kau malah tidur.. pasti kau membuat novel sampai larut malam lagi ya??” oceh orang itu yg masih belum aku ketahui siapa karena aku masih setengah sadar.
“ aku ingin mulai besok kau tidak mengerjakkan hal yg tidak berguna macam itu! Mengerti?!” msih dgn ocehannya tapi nadanya sudah merendah dibandingkan tadi. Dan perlahan lahan aku mulai mengenalinya.
“ LUTFI?!” Kataku terkejut.
“iyalah memang kau kira choi siwon atau kim hyun joong?” katanya agak kesal
“ hehehe… aku tidak sadar itu kau,sedang apa kau disini?” tanyaku tanpa rasa bersalah.
Dengan mimik muka yang menandakan dia kecewa, dia tersenyum dan mendaratkan tangannya vdi kepalaku, sambil mengusap usap kepalaku dia berkata
“ hah, kau ini..yasudah ayo kita pulang sudah sore. Biar kuantar gsampai rumah dank au jangan berusaha menolak oke”
“ iya..” dengan senyum lebar aku segera membereskan barang barangku yang berserakan di meja perpustakaan,lalu lekas menghampiri lutfi yg menunggu ku di pintu perpustakaan.

            Aku ratih dan dia lutfi pacarku. Kami sudah berpacaran hamper setahun, sekarang kami sudah kelas 3 SMA. Pada awalnya hubungan aku dengannya sangatlah mesra dan menurut orang lain kami membuat iri pasangan lain di sekolah, memang lutfi itu romantisnya luar biasa wajar saja bila wanita lain ingin pacarnya seperti lutfi. Tetapi sejak ia menetapkan ingin masuk universitas unggulan berbasis internasional sikapnya berubah padaku, sebab ia juga ingin aku masuk kesana, padahal aku tidak menginginkannya. Sekarang boro boro bermanja manja dengannya, sms aja seperlunya kalau ketemu disekolah hanya membahas pelajaran. Ini sempat membuatku bingung terlebih lagi ia tifak suka dengan pekerjaan sampinganku sebagai novelis. Padahal  jadi seorang novelis bukan hanya iseng tetapi memang aku ingin.
            Akhirnya kami sampai dirumahku.
“hmm thanks ya.. sudah lama kita tidak pulang sama sama, mau mampir?”kataku malu
“ tidak usah, sudah larut juga nanti aku ketinggalan bis terakhir.. salam untuk ayah dan ibu ya..” jawab lutfi sambil mengusap kepalaku.
“ iiih apa sih, usap usap kepala emang aku anak kecil apa “ protesku
“ hahhaha ia tuan putri, maaafkan hambamu ini hamba tidak akan seperti itu lagi, hahahah” ledeknya
“huuuuh, kamu mah..”
“yaudah aku pulang ya sayang.. istirahat ya nite sayang..” katanya sambil mendaratkan kecupan hangat di dahiku.
“ ooh iya besok kita kencan ya, aku tunggu jam 10 ditempat biasa oke , bye hunny”
“ benarkah? Ia aku akan ddatang tepat waktu.. hati hati ya sayang..” kataku gembira.

            Lalu keesokan harinya sedari pagi aku sudah sibuk memilih pakaian untuk kencan siang ini. Karena saking bingungnya akuhampir saja telat ke tempat yg sudah dijanjikan. Disana aku melihat lutfi berdiri tersenyum melihatku terburu buru, tanpa memberiku waktu untuk bernafas ia langsung menarik tanganku.perjalanan kami tidak begitu lama, dan ternyata wow lutfi mengajakku ketempat yg sudah lama tidak kami kunjungi. Nonton bioskop, foto stiker, main game, dll… sungguh hari yg menyenangkan pikirku. Namun.. ditengaah kebahagiaan kami editorku menelefon, jkatanya aku harus mennyelesaikan novelku secepatnya. Disaat yg bersamaan lutfi marah dan dia menyuruhku berhenti sebagai novelis, diamemakiku ditengah kerumunan banyak orang. Karena saking tidak tahannya, aku melemparkan tasku kearahnya dan lari pergi. Tindakkan ini cukup berani menurutku karena aku tidak tahu daerah ini.

1 komentar: